Sabtu, 25 Oktober 2014

Kegiatan Taiwan Excellence di Indonesia 2014


Taiwan Excellence, yang menaungi berbagai merek ternama dari Taiwan, telah memasuki tahun kelimanya di Indonesia. Beberapa kegiatan pun telah dan akan digelar. 

Berikut adalah beberapa kegiatan Taiwan Excellence selama 2014: 
  • Taiwan Excellence, Close to You, acara ini diselenggarakan untuk merayakan Piala Dunia FIFA 2014 di Jakarta Fair 2014.
  • Mall Event, di Centre Point Mall, Medan (5 - 7 September 2014)
  • Stylish Me! by Taiwan Excellence (September - Oktober 2014) - Sebuah kompetisi desainbatik untuk menunjukkan apresiasi Taiwan kepada budaya Indonesia. Salah satu kriteriadalam kompetisi ini adalah untuk menggabungkan unsur Taiwan Excellence ke dalam desain batik tersebut.
  • Mall Event, di Grand City Mall, Surabaya (17 - 19 Oktober 2014)
  • Pameran Indocomtech (29 Oktober - 2 November 2014 )

Taiwan Excellence didirikan pada tahun 1992 oleh BOFT (Bureauof Foreign Trade) dan TAITRA (Taiwan External Trade Development Council) untuk mendorong industri Taiwan untuk meningkatkan dan menyertakan nilai inovasi dalam produk mereka. 

Taiwan Excellence Award saat ini adalah penghargaan tertinggi yang diberikan kepada produk Taiwan yang mempunyai nilai inovasi yang tinggi. 

Ada lima indikator utama dalam menilai pemenang: R & D, Desain, Kualitas, Pemasaran, dan Made in Taiwan. Lima indikator semua sama rata pentingnya, dan masing-masing dinilaipada "Nilai Inovasi," standar yang paling penting dari semua. Batik betawi

Pada tahun 2014 di ajang penghargaan Taiwan Excellence ke 22, ada 186 pemenang terpilih (dengan 514 produk) dari 504 perusahaan. Di antaranya adalah merek terkemuka global seperti Acer, Asus dan HTC.

Rabu, 08 Oktober 2014

Pengklaiman Batik Oleh Malaysia


Perseteruan antara Indonesia – Malaysia memang telah terjadi beberapa waktu terakhir ini, dimulai dengan perseteruan batas wilayah Negara baik yang berbatasan langsung dengan jalur darat seperti yang terjadi di pulau Kalimantan maupun yang berbatasan dengan jalur perairan seperti pada perseteruan di kawasan Ambalat. Tidak hanya saja sampai di situ, sebenarnya masih banyak lagi perseteruan antara Indonesia – Malaysia, terutama yang merugikan Negara Indonesia

Namun, perseteruan yang lebih mengecewakan masyarakat Indonesia pada umumnya adalah mengenai pengklaiman beberapa kesenian yang berasal dari Indonesia, yang diklaim oleh Negara Malaysia sebagai kesenian yang berasal dari Negara mereka, salah satunya adalah kesenian batik sekitar bulan november 2006. Jual kain batik betawi

Seperti diketahui, batik merupakan kesenian yang berasal dari Negara Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari sejarah perkembangan batik di Indonesia, dimana batik mulai berkembang pada zaman nenek moyang bangsa Indonesia, yang dikenal sejak abad XVII yang ditulis dan dilukis pada daun lontar. Sejarah pembatikan di Indonesia berkaitan dengan perkembangan kerajaan Majapahit dan kerajaan sesudahnya. Dalam beberapa catatan, pengembangan batik banyak dilakukan pada masa-masa kerajaan Mataram, kemudian pada masa kerajaan Solo dan Yogyakarta.

Harus diakui bahwa sejarah saja tidak cukup untuk menjadikan batik sebagai kesenian yang berasal dari Indonesia, perlu adanya pengakuan dari dunia Internasional yang menetapkan bahwa batik merupakan kesenian yang berasal dari Indonesia. Hal inilah yang coba dimanfaatkan oleh Negara Malaysia untuk menjadikan batik sebagai kesenian yang berasal dari Malaysia, dengan cara menjadikan kesenian batik sebagai identitas Negara mereka, yang salah tujuannya yaitu untuk menarik masyarakat dunia agar berkunjung ke Malaysia.

Melihat tidak hanya kesenian batik yang mulai di klaim oleh Negara Malaysia, masyarakat Indonesia, terutama seniman-seniman daerah mulai mendesak pemerintah Indonesia agar menjadikan semua kesenian, terutama batik sebagai kesenian asli yang berasal dari Indonesia dengan cara mendaftarkan kesenian batik ke Badan UNESCO.

Proses pengukuhan batik Indonesia cukup panjang dan itu telah berawal pada 3 September 2008 yang kemudian diterima secara resmi oleh UNESCO pada tanggal 9 Januari 2009. Tahap selanjutnya adalah pengujian tertutup oleh UNESCO di Paris pada tanggal 11 hingga 14 Mei 2009.

Prosedur yang untuk pengakuan itu dilakukan sesuai Konvensi Unesco tahun 2003 tentang Warisan Budaya Tak Benda. Konvensi UNESCO tersebut telah diratifikasi oleh pemerintah melalui PP Nomor 78 Tahun 2007 dan, terhitung sejak 15 Januari 2008, Indonesia resmi menjadi Negara Pihak Konvensi.

Setelah melalui proses yang cukup panjang maka tanggal 28 september 2009, UNESCO mengakui bahwa batik merupakan warisan budaya yang berasal dari Indonesia dan kemudian tanggal 2 Oktober 2009 sebagai hari batik nasional